Rasulullah SAW menganjurkan kita tidur dengan berbaring di lambung kanan.
“Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari & Muslim).
Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring di lambung kanan. Pada saat itu tak ada yang mengetahui apa alasan di balik sunah tersebut, tetapi kini melalui penelitian yang panjang, para ilmuwan berhasil mengungkap rahasia di balik anjuran tersebut.
Tidur berbaring ke kanan merupakan posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat kita tidur dalam posisi ini jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran kecil. Selain itu tidur dengan cara ini akan menenpatkan hati pada posisi yang stabil.
Selain itu posisi ini juga sangat baik bagi pencernaan, penelitian menunjukkan saat kita tidur dengan menyamping ke kanan, makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam 2,5 sampai 4,5 jam. Sedangkan dalam posisi tidur yang lain makanan baru akan selesai dicerna setelah 5 sampai 8 jam.
Jadi, posisi tidur yang lain bagaimana?
>> Tidur tengkurap: tidur tengkurap akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badan akan menekan ke arah dada yang menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi saat bernafas.
>> Tidur telentang: menyebabkan orang bernafas melalui mulut. Hal ini disebabkan karena pada saat tidur terlentang maka mulut akan terbuka, dikarenakan meregangnya rahang bawah.
Manusia harusnya bernafas melalui hidung, bukan mulut. Hal ini dikarenakan pada hidung terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang dapat menyaring kotoran yang ikut terhisap bersama udara yang dihirup. Bernafas melalui mulut merupakan salah satu penyebab seseorang rawan terkena flu.
>> Tidur menyamping ke kiri: saat kita tidur pada posisi ini, maka paru-paru sebelah kanan, yang berukuran besar, akan menekan kearah paru-paru. Hal ini akan berpengaruh kepada kinerja jantung.
Semoga bermanfaat. Sharing is caring 🙂
©dilanovia 26052013 17:04
► Comments