Berani Ngantri, Berani Sabar

Berani ngantri berarti harus berani sabar. Tapi kalau ngantrinya kebangetan, apa ada sabar yang kebangetan?
Bukan ngerasa jadi patienest people in the world, ya. Tapi yang namanya sabar menunggu itu bukan makanan baru lagi bagi saya. Such as sabar nunggu dosen, sabar nunggu orang penting buat wawancara, sabar nunggu jodoh (kalau yang ini bohong banget). Tapi, untuk sabar yang satu ini saya agak nggak ikhlas ngelakuinnya. Ppppffftt…
Pagi-pagi ngantri bensin di salah satu SPBU yang petugasnya cuma SATU orang di antara sibuknya–you know–Monday Morning. Gimana nggak kesel. Kok bisa-bisanya ya perusahaan segede pertamina itu nggak ready dalam melayani orang-orang.
Well, generally, it’s not Pertamina’s false. Yang saya maksud adalah SPBU yang saya “tungguin” itu. Saya sampai kasian sama mas-mas petugasnya. Kocar-kacir ngisiin bensin orang. Balak-balik kanan-kiri sambil megang alat-untuk-masukin-bensi-ke-dalam-kendaraan (i don’t know what it’s name). Tangan sebelah kirinya megang uang dari costumers atau bisa dijadiin buat uang kembalian.
Yang bikin sakit hatinya lagi, antrian itu nggak cuma buat pengguna roda dua saja. Tapi, satu counter, satu petugas, ngasi service untuk seluruh custumers. Pengguna motor, iya, mobil iya juga, dan para pedagang bensin eceran yang sudah ready dengan big derigennya juga iyaa. Whaddahell…
Saya tidak tahu ada trouble apa sampai-sampai pengurus SPBU itu keteteran. Bisa saja salah perusahaannya atau memang personnya saja. I think, mungkin petugas yang bertugas pagi itu sakit or belum datang atau whateverlah yang menjadikan pagi itu menjadi the bussiest morning for that SPBU. Untungnya ada sedikit hiburan di SPBU itu: the music. Musik yang diperdengarkan melalui speaker yang ada di SPBU itu. Jadinya tidak terlalu bete.
Tapi, tetap saja! Harusnya mereka bisa menghindari the unfortunate event itu. Kasian orang-orang yang ngantri berlama-lama-lama-lama dan panjang-panjang-panjang gara-gara bad service mereka. Tadi saja sudah ada beberapa orang yang ngacir begitu saja gara-gara kelamaan nunggu. Anak-anak SMP/SMA, ibu-ibu PNS, dan ada juga bapak-bapak. Of course, kalau dihajar ngantri bisa-bisa mereka telat sekolah atau ngantor. Apalagi Senin pagi itu identik dengan upacara bendera.
Maybe you think there’s solution for this problem: “nyari SPBU lain”. Yeah, mungkin bisa dilakuin tapi tidak untuk kota ini. Kota yang besar ini, jarak SPBU satu dengan yang lainnya cukup jauh. Kalau ada yang mau ke sana bisa-bisa they must push their vehicle before mereka sampai. Satu solusi lagi mungkin mereka bisa beli dieceran.
Yeah, right, tapi yang namanya bad service, for me, i trully madly hate that! But, berani ngantri ya harus berani sabar. Thank to experience tadi pagi karena sudah menambah ‘patient list’ saya. Hhhh….[]

©dilanovia 27082012 13:12

Posted from WordPress for Android

Face of Pariaman at Sunday Morning

I went biking with my cousin around the beach of Pariaman, West Sumatera, Sunday, August 26. So beautiful and comfortable environment 🙂 Let’s see…

W E L C O M E….!



The fishermen were pushing the boat to go to the sea

And in other place, the fishermen return from the sea bringing the haul

So much people are waiting them (the fishermen)

Don’t forget to take a picture :p

The fresh fish. the price is pretty cheap ツ


Hhh…..hungry… 😀


My cousin are taking her food

Nasi Sala: 5 rices, 15 Frieds, 2 sala lauak, and 2 perkedels, i just spend my money Rp18.000.

The Estuary, Muaro (in Minang Language). On the left you can see a variety of games for the tourists.


P E A C E…!

Well, you wanna try? Please visit to Gandoriah Beach, Pariaman, West Sumatera and get beauty of that place! []

dilanovia 26082012 15:28

Be Gentle Be Good

This day is a nice day and I have a funny story! XD
Well, penasaran sama “pasar lebaran” khas Pariaman, saya pun mengajak sepupu saya pergi ke pasar yang lokasinya tepat di pantai Gandoriah. So far so good. Aneka barang dijajakan di sana. Mulai dari pakaian, kacamata, topi pantai, dan tak ketinggalan aneka jajanan khas pantai. Pasar yang diadakan selama seminggu ini pun menyediakan aneka permainan. Bahkan ada rumah hantu juga.
Singkat cerita, setelah saya membeli topi pantai (sebenarnya saya beli topi itu untuk foto-foto saja :p) saya pun duduk di tepi pantai bersama sepupu saya. Kami mencari lokasi yang paling pw alias yang paling bersih.
Penyakit narsis pun mulai muncul. Putri, sepupu saya, yang menjadi korbannya. Anak yang baru berusia 11 tahun itu pun saya minta menjadi fotografer dadakan. Dibujuk-bujuk dengan ice cream akhirnya dia pun bersedia.
Nah, tingkah narsis saya itu ternyata diperhatikan oleh sepasang mata. Ada seorang cowok yang “mengutus” anak kecil, cewek, untuk meminta pin BB dan nomor handphobe saya. Awalnya, saya pikir mereka yang sedang asyik main layangan itu adalah adik-kakak. Ternyata saat adik cewek itu berbicara kepada saya, dia menyebut lelaki yang mungkin berusia 23 tahunan itu dengannsebutan “om”.
“Kak, ada yang mau kenalan sama kakak. Boleh minta pin BB kakak, nggak?,” tanya anak kecil itu malu-malu, BB sudah siap di tangan. Saya yang memang bukan pengguna BB pun mengatakan tidak ada. Lalu ia pun meminta nomor handphone saya, dan lagi-lagi saya bilang tidak bisa.
Dari logat bahasanya yang lancar, saya mengira-ngira dia pasti bukan asli orang sini. Karena orang-orang di sini bahasanya nge-mix. Bahasa Indonesia logat Minang. Hehe..
Ternyata dugaan saya benar. Anak itu dari Pekanbaru. “Kalau gitu sama dong,” saya berusaha mengalihkan pembicaraan agar dia lupa tujuan utamanya. Haha.. Dan pada akhirnya dia pun kembali ke pria itu dengan-tangan-kosong.
Really funny. Saya kira kisah-kisah seperti itu hanya ada di film atau sinetron. Ternyata saya sendiri juga mengalaminya. Putri, yang ternyata memperhatikan gerak gerik pria itu pun menceritakan kepada saya. “Dari tadi abang itu emang perhatiin kakak. Dia sengaja jatuhin layang-layangnya tadi di dekat kakak,” katanya.
What? Emang dari tadi aku kemana ya sampai-sampai tidak sadar akan hal itu? Anak kecil seperti Putri aja tahu! Welehweleh…
Beberapa hal yang dapat saya ambil hikmahnya dari kejadian tadi sore. (pertama) bagi kamu para pria, jadilah pria yang gentle. Jangan ciut duluan kalau hanya pengen minta nomor cewek. Toh, kalau permintaanmu ditolak setidaknya kamu sudah mencoba dan pasti kamu dipandang gentle sama cewek tersebut. (kedua) kalau mau pergi ke pantai apalagi sore-sore dan musim liburan, pergilah bersama keluarga atau pasanganmu. Sore tadi saya sedikit galau melihat para wisatawan pergi bareng keluarga mereka. Ada juga yang remaja-remaja pergi bareng pacar mereka. (ketiga) kalau pergi ke pantai apalagi sore-sore dan musim liburan, pergilah bersama keluarga atau pasanganmu kalau kamu tidak mau digodaain sama orang-orang usil. :p
Oh, ya, mengenai pria yang tadi, akhirnya dia, anak kecil itu, dan keluarganya pun pulang. Saat mau pulang anak kecil yang tak sempat saya tanyakan namanya itu pun pamitan dengan saya.”Kakak, kami pulang dulu, ya,” katanya dengan manis dan sopan. Sementara pria itu hanya curi-curi pandang. Beuh! []

©dilanovia 24082012 19:24

 

by the way ini dia hasil jepretan si kecil Putri 😀

hmm… cara ngambilnya yang cakep atau emang modelnya yang bagus :p

Posted from WordPress for Android

Merokoklah Pada Tempatnya

I wrote this note when i am on the way to Pariaman. Dalam bus dipenuhi penumpang, agak sempit, dan sumpek. Ditambah lagi dengan sopirnya yang….. nggg… i call him Rock ‘N Rock Driver! #sukasukague :p
Well, honestly, perjalanan ini begitu menyenangkan. Tapi, kehadiran asap rokok dari “cerobong asap” yang berada tepat di belakang saya, teramat sangat mengganggu. Bayangkan saja dengan kondisi bus yang sumpek ditambah pula asap rokok, apa jadinya aroma di dalam bus ini? –”
Personally, saya tidak mempermasalahkan siapa pun yang ingin merokok. Silahkan! Toh mereka ngebakar duit mereka sendiri, bukan duit saya. Tapi, i hope and really hope that you know where you are!
Dari awal saya sudah bad feeling dapat kursi nomer dua dari belakang, dan paling belakang sekali, siapa lagi kalau bukan bapak-bapak. And you know what? Ketika bapak-bapak tidak melakukan apapun dalam waktu lama, tak lain dan tak bulan yang mereka lakukan adalah merokok.
Sindiran demi sindiran yang saya luncurkan tampaknya nggak mempan bagi mereka. Padahal dengan sangat jelas saya berdecak kesal bahkan mengibaskan tangan dan novel yang sedang saya baca di depan hidung. Pertanda saya tidak suka dengan aroma yang ada. Tapi, percuma saja.
Haruskah dibahasakan secara jelas dan jelas seperti: PAK, TOLONG JANGAN MEROKOK DONG, GANGGU NIH!
Hmm.. nggak mungkin, kan. Saya berharap kesadaran dari mereka-mereka itu untuk tidak merokok. Bahwa ada orang yang hampir bengek gara-gara nyium aroma benda menyebalkan itu. Bahwa kenyamanan segelintir manusia terganggu akibat cerobong asap yang tak henti-hentinya mengepul. Bahwa gara-gara ulah mereka, saya jadi ikutan berdosa karena telah ng-gunjingin mereka di blog ini! :p
But, well, finally, overall, EVERYBODY, please, merokoklah pada tempatnya. #mmmohon.[]

©dilanovia 23082012 18:18

Posted from WordPress for Android

Finally!

Tuhan memang cantik banget bikin alur cerita untuk umatnya.
Berawal dari The First Sight itu, pada acara itu, hingga setelah sekian lama–dengan-sangat-tak-terduga–si Mr. Fisrt Sight itu berkenalan denganku lewat salah seorang teman. Dan malam ini, nggak ada rahasia-rahasia lagi :b
Awalnya sempat galau karena tulisan saya yang sebelumnya dibaca oleh dia. Dia pun begitu penasaran menanyakan siapa laki-laki yang saya maksud. Mau dijawab, salah, nggak dijawab apalagi!
Di dalam kebuntuan itu (bahasane ampunn) saya pun menghubungi “Miss Mediator” teman yang memperkenalkan saya dengan Mr. FS. :D. Cukup lama curhat galau ke dia hingga akhirnya saya mendapat sedikit keberanian bahwa saya sebaiknya memberitahukan ke Mr. itu bahwa pria yang saya ceritakan itu adalah DIA.
Singkat cerita, malam ini, setelah bernegosiasi cukup lama, akhirnya pertanyaan itu terjawab sudah. Hhh! Awalnya saya malu, tapi akhirnya lega juga. Because he likes me too.. XD
Yeah, Finally!
I’ve said what i want to say.
We start our relationship with one word, “serious”. Dia ingin menjalani hubungan yang serius. Begitu juga dengan saya.
Yah, saya sudah gede, pengen jalan lurus, nggak mau jatuh dan jatuh dan jatuh dan jatuh lagi. #sakittau.
Walau belum ada ikatan yang kuat, saya berharap, he can hold my hand and don’t let me fall again. ツ []

©dilanovia 23082012 03:02

Previous Older Entries