Esai Beasiswa Pascasarjana UNHAN: Disaster Management for National Defence

By: Novia Faradila, 2014

Flash floods, earthquakes, volcanic eruptions, landslides, smog, and other disasters occur in various regions in Indonesia in recent months. People not only sustain material loss, but also suffer prolonged trauma and the loss of hundreds of lives of the people of Indonesia affected by the disaster. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (National Disaster Management Agency) in its report informs, from January to February 2014 alone there were 424 occurrences of disasters in various regions in Indonesia. Victims lost and died more than 254 people, as many as 1,447 people injured, and 1,587,219 people suffer and displaced, not to mention the damage as much as 27,790 residential units. Until recently, disasters hit Indonesia very often.

Indonesia geographically is an archipelago that lies at the confluence of three major tectonic plates of the world: the Eurasian Plate, Indo-Australian Plate, and the Pacific Plate. In the southern and eastern parts of Indonesia, lies a volcanic belt that extends from the island of Sumatra-Java-Nusa Tenggara-Sulawesi, that side of the mountains and the old volcanic plains are mostly dominated by swamps. The condition and potential hazard such as volcanic eruptions, earthquakes, tsunamis, floods and landslides. The data shows that Indonesia is one country that has a high level of seismicity in the world, more than 10 times the level of seismicity in the United States.

Disaster management is an important factor in the planning and arrangements to prepare before disaster happens and resolve the aftermath. Disaster management is a dynamic process, which was developed from the classical management functions include planning, organizing, sharing of tasks, control, and surveillance. The process also involves a wide range of organizations that must work together to strengthen the prevention, mitigation, preparedness, emergency response, and disaster recovery. Lack of knowledge about disaster management gives a lot of learning in identifying potential disaster in the environment.

Disaster management course is a way to explore the science of disaster management. The presence of these disciplines gives color to the world of education, that education is not just all about addition, subtraction, multiplication, or division, but also knowledge about the environment and disaster is very beneficial to the welfare and safety of people in a region.

Particularly in Indonesia, disaster management is very necessary to develop because as mentioned earlier, Indonesia is a disaster-prone country. It required knowledge and qualified human resources in managing the disaster. Disaster becomes a serious nuisance to the people of Indonesia, causing extensive losses whether in terms of material, economic, or environmental and often exceed the community’s ability to cope. Thus, the deeper understanding of the disaster, the more you will be able to respond better. Alert and response based on the recognition and understanding of what will happen could be able to minimize the risk of disasters that hit Indonesia.

This country has a lot of cultural diversity in him it. There are hundreds of ethnicity, language, region, and also a wide range of traditional customs spread over thousands of islands. Very regrettable if the wealth of Indonesia destroyed just because people are not able to be independent in the face of disaster that can befall on them at any time. This is where the role of the scholars in the field of disaster management is needed by the community. They spearhead communities to manage disaster at every phase, both an early phase response, recovery and rehabilitation, as well as in community preparedness phase. They also became the “right hand” of society and become “healers” to people who are being affected.

In terms of the job market, graduates of disaster management certainly has a great job market in government and private institutions are directly or indirectly related to disaster management. However, more than that disaster management is a study not only “stand” as a science. Disaster management is a discipline that “noble” in the humanitarian field. This program is able to educate the nation’s people what to do, including disaster management capabilities in the areas of communication, coordination, and advocacy of human resources and other resources in an effective, efficient, and humane nation for the sake of durability.

Disaster management is needed by the Indonesian people and even nations around the world. Having knowledge about disaster management make the Indonesian people, especially, to be a nation that is strong and tough to survive in the face of disaster, now and later.[]

Esai ini saya tulis sebagai syarat pendaftaran di Universitas Pertahanan Indonesia. Alhamdulillah saya telah melewati tahap verifikasi administrasi. Hehe.. Well, semoga esai ini bermanfaat dan menginspirasi! 

Verifikasi Administrasi UNHAN

Yuk, Cinta Produk Indonesia Dimulai dari Air Mineral

air mineral beracunSaya benar-benar merasakan kepuasan batin yang mendalam dikala saya tahu bahwa saya memiliki koalisi dalam hal “anti air mineral berinisial A”. Sebagian teman-teman saya mungkin mengetahui apa merk air tersebut dan mengapa saya sangat anti terhadap produk satu itu.
Kepuasan batin tersebut saya rasakan ketika seorang narasumber dari sebuah seminar yang saya ikuti beberapa hari lalu mengatakan bahwa dia anti dengan air mineral “AA”. Alasannya, karena air mineral tersebut milik perusahaan asing. Hebatnya lagi, air mineral “AA” yang telah disajikan oleh panitia tidak disentuh sedikit pun olehnya. Dengan lantang dia mengatakan, “maaf, saya tidak mau minum air ini” sambil menunjuk air mineral tersebut. Dia hanya meminum air yang sudah tertuang di dalam gelas. Narasumber yang sangat humoris ini pun berkata, meskipun dia tidak tahu air di dalam gelas itu dari mana, yang penting dia tidak minum air kemasan yang jelas-jelas merk “AA” di hadapannya tersebut.
Saya sangat senang ternyata narasumber yang saya kagumi ini memiliki “prinsip” yang sama dengan saya. Ada sebuah kalimat yang sangat membuat saya terpukau. Dia menegaskan, “mungkin apa yang saya lakukan (tidak minum air mineral AA) tidak memberikan efek kepada perekonomian Indonesia, namun ada kepuasan tersendiri bahwa saya cinta produk Indonesia dan bisa mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri sendiri”.
Ya, kata-kata “tidak memberikan efek kepada perekonomian Indonesia” juga sempat terlintas di benak saya ketika saya dengan paten berprinsip anti “AA”. Bayangkan saja jangankan di Indonesia, di antara teman-teman saya saja susah banget mengajak mereka untuk tidak minum “AA”. Saya sempat confiuse karena cuap-cuap dan BC yang saya kirimkan via BBM hanya masuk kanan keluar kiri alis tidak diguris. Bahkan ada teman yang berpendapat bahwa kabar miring tentang “AA” hanya persaingan bisnis belaka. Yeah, whatever . Namun, kata-kata narasumber tersebut menyadarkan saya bahwa setiap apa yang kita lakukan dan kita yakin itu benar, maka semua usaha itu tidak akan sia-sia.

Nah, sekarang saya rasa air mineral “AA” (A _ _ A) yang saya maksud sudah ada yang paham. Kenapa saya sangat anti?

Pertama, sesuai dengan apa yang dikatakan narasumber yang saya ceritakan tadi: AA adalah air mineral milik perusahaan asing (Perancis) yang artinya keuntungan “AA” di Indonesia otomatis “diekspor” ke Perancis meskipun sumber daya alamnya dikuras dari Indonesia.

Kedua, perusahaan asing tetsebut miliki Yahudi dan dengan tegas saya katakan bahwa Saya Anti Yahudi. Sudah bukan rahasia lagi bahwa melalui beragam produknya, Yahudi “menjajah” umat manusia dengan zat-zat berbahaya yang berdampak pada kebodohan hingga kematian. Tujuannya? Apalagi kalau bukan The New World Order alias NWO! 

Ketiga, AA mengandung floride yang sangat membahayakan tubuh manusia. Alasan ini bukan omong kosong belaka karena sudah banyak sekali penelitian terhadap kandungan AA yang ternyata berbahaya sekali bagi tubuh manusia.

Anyway, kalau ada yang masih keukeuh ingin mengkonsumsi air mineral AA sih itu hak masing-masing. Kalau masih tidak percaya dengan kandungan berbahaya dari AA itu juga hak saudara. But, come one guys, at least belilah produk asli punya bangsa sendiri. Di daerah kalian masing-masing saya rasa punya air mineral tersendiri. Why not you buy it? Semakin sering kalian menggunakan produk dalam negeri, semakin berkembanglah usaha anak negeri, dan semakin gulung tikarlah perusahaan parasit luar negeri itu.

Guys, Indonesia itu negara istimewa yang pantas dianggap istimewa dan patut diperlakukan istimewa. So, cintai dan beli produk Indonesia, nggak usah berharap orang lain terpersuasi, namun mulailah dari diri sendiri. Orang lain bisa melihat dan memperhatikan dan mudah-mudahan mau melakulan.[]

By the way, ini dia "penampakan" seminarnya. Yang saya lingkari adalah narasumber yang saya ceritakan di atas.

By the way, ini dia “penampakan” seminarnya. Yang saya lingkari adalah narasumber yang saya ceritakan di atas. Oya, seminarnya ini bukan seminar bisnis, jauh dari bisnis, so jangan berpikir ini seminar membahas tentang binis air mineral ya 😀

©dilanovia 24042014 23:22

God Have A Big Surprise

DSC_0209

Inget banget pas cerita sama teman-teman, kalau saya sudah selesai skripsi dan wisuda saya ingin free, bebas ke mana saja yang saya inginkan. Saya ingin melakukan perjalanan ke mana pun sebelum fase kehidupan selanjutnya datang. Awalnya ungkapan tersebut hanya sebatas “ingin”, “angan-angan”, dan harapan buta dari seorang mahasiswa yang telah penat dengan hiruk-pikuk perkuliahannya selama ini. Namun, siapa sangka keinginan tersebut di kabulkan oleh Tuhan. Malah benar-benar jauh dari apa yang saya harapkan, jauh dari ekspetasi saya yang sebenarnya!
Keinginan jalan-jalan itu akhirnya kesampaian. Perjalanan itu berawal saat saya pergi ke Medan. Seminggu lebih saya di sana saya sempat mengunjungi beberapa tempat bersejarah di kota metropolitan tersebut. Tidak lama setelah pulang, saya Pun ke Pariaman. Menghirup udara segar daerah pesisir pantai, rasanya tentetan perjalanan ini benar-benar menyenangkan. Selang beberapa minggu, saya pun mendapat side job, and you know, lokasinya adalah di sungai terdalam se-Indonesia yaitu Sungai Siak. Menaiki pompong, melewati hutan dan ladang masyarakat. Semua pemandangan yang saya saksikan membuat saya bersyukur.
Kehidupan saya sempat flat, terombang ambing tanpa tujuan. Melamar kerja sana-sini, namun tak satu pun yang berjodoh. Akhirnya tekad untuk melanjutkan kuliah pun sangat bulat.
Nah, perjalanan pun saya lanjutkan kembali. Saya terbang menuju kota pelajar, Yogyakarta. Sesampainya di kota tersebut saya di ajak berkeliling kota, mulai dari tempat makan hingga tempat-tempat bersejarah. Yang tak bisa saya lupakan adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung. Masyaallah, benar-benar tak terduga! Begitu besar hadiah Tuhan yang Dia berikan kepada saya. Keinginan jalan-jalan dan melepas penat itu ternyata didengarkan olehNya. Bahkan, lebih indah dari apa yang saya bayangkan sebelumnya.
Intinya, rahasia Tuhan itu indah. Dia tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Jadi, jangan ragu ketika kau memiliki keinginan dan sebuah mimpi. Minta dan memohonlah kepadanya. Kita tidak tahu, bahkan takdir Tuhan lebih indah dan lebih besar dari apa yang kita bayangkan.
Next month, I’ll go to Jakarta dan kalau bisa ke Bandung juga. Semoga semuanya lancar. Always positif, keep spirit, and keep tawakal. God, You have a big surprise for me. Thanks God, keep me all the way to your jannah.[]

©dilanovia 1404204 01:02