Nunda Kerja? NO NO NO. . .

Hmm…. udah kapok banget kalau nunda-nunda kerja, salah satunya nunda ngerjain tugas kuliah. Ada aja godaan buat bilang ‘ntar‘ kalau udah mau ngerjainnya. Kadang larut gara-gara baca novel, dengerin MP3, denger radio, and too much temptation. Nah, kalo besoknya udah jadwal buat dikumpulin,  salah satu soslusinya ya begadang, ujung-ujungnya besok pagi di kampus ngantuk parah! :p

Anyway, menunda pekerjaan berarti membuang-buang waktu. Apalagi kalau kamu sering menunda tugas-tugas kampus, kamu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Kalau udah begini gimana kamu bisa menjadi mahasiswa yang sukses. Nah, beberapa hari yang lalu saya baca majalah yang isinya tips buat kamu biar ngga suka nunda kerja. And something you must do are. . .

  1. Janji pada diri sendiri. Tidak ada yang menginginkan kamu menjadi bintang dalam apapun selain kamu sendiri, kan? Jadi, katakan pada diri sendiri bahwa hanya kamu yang bisa mengontrol hidupmu.
  2. Bikin daftar. Mana yang harus kamu selesaikan dulu? Bikin daftar sesuai prioritas. Lalu di paling bawah tambahkan hal-hal yang dari dulu ingin kamu kerjakan, misalnya saja membersihkan kamar. Hmm…mau nonton TV? Boleh-boleh saja, tapi biasakan diri untuk menonton tidak lebih dari dua jam sehari. Jangan sampai terlalu lama dan membuat jadwal belajarmu berantakkan.
  3. Beri hadiah untuk dirimu. Hari libur nih, semua pekerjaan sudah selesai. Kalau ada waktu, pergilah jalan-jalan bersama teman-teman atau menonton film yang dari minggu lalu belum sempat kamu tonton. Jungan lupa hadiahi dirimu dengan popcorn superzise!

Well, semoga informasinya bermanfaat. Jangan mau jadi Mr or Ms Later ya 🙂  Get up and do the best thing!

Film Sang Pencerah sebagai Media Komunikasi Massa

Sang Pencerah adalah sebuah film yang menceritakan tentang sosok pendiri organisasi sosial-religi, Muhammadiyah, Muhammad Darwis atau yang lebih di kenal dengan KH. Ahmad Dahlan. Beliau adalah seorang lelaki yang telah pergi haji di usia yang tergolong muda, 15 Tahun, dan menuaikan haji selama 5 tahun. Ahmad Dahlan adalah seorang guru yang memiliki visi yang jauh ke depan dan melaksanakan misinya untuk mencerdaskan kaum dan bangsanya meski mendapat tentangan keras dari penguasa dan kerabatnya sendiri. Musholla yang dijadikannya tempat belajar bersama santrinya bahkan dibakar oleh orang-orang yang tidak suka dengan pembaharuan yang dibawanya dan ia bahkan dianggap ‘kafir’ karena apa yang diajarkannya tersebut menggugat apa yang dianut dan dipercayai oleh umat Islam saat itu.

Rencananya film ini dirilis pada bulan Juli 2010 bertepatan dengan Muktamar ke-46 Muhammadiyah. Namun, seiring berjalannya waktu, film ini dirilis pada 8 September 2010 dan diputar di bioskop-bioskop selama hari raya Idul Fitri. Latar belakang waktu yang ditampilkan berkisar tahun 1867 – 1925. Film yang diproduksi MVP Pictures ini tidak hanya diputar di Indonesia namun juga ke mancanegara. Menurut MVP, (seperti yang dilansir oleh kapanlagi.com) hal ini dilakukan karena sang tokoh cerita Ahmad Dahlan merupakan tokoh yang namanya terkenal hingga ke mancanegara. Melalui film ini, masyarakat diajak menelusuri kisah humanis untuk lebih mengenal sosok yang begitu lekat dengan sikap toleransi beragama.

Biodata Film Sang Pencerah

Film yang menceritakan tentang sejarah perjuangan dan pendidikan di Indonesia ini memiliki detail sebagai berikut:

Judul Film    : Sang Pencerah
Genre                : Drama
Produser         : Raam Punjabi
Produksi         : PT Multivision Plus (MVP) Jakarta

Sutradara       : Hanung Bramantyo
Penulis             : Hanung Bramantyo

 

want more? download here..

http://www.ziddu.com/download/15137287/FilmSangPencerahSebagaiMediaKomunikasiMassa.pdf.html

Semoga Bermanfaat! 

Personifikasi dan Dipersonifikasi dalam Jurnalistik

1. Personifikasi

  • Hujan itu menari-nari di atas genting
  • Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah ketakutan kami
  • Kata-katanya tajam seperti mata pisau
  • Ombak berkejar – kejaran, sesekali memukul karang di pantai sehingga menimbulkan suara gemuruh
  • Daun–daun nyiur melambai–lambai di tiup angin
  • Awan di langit berarak – arakan mengikuti arah angin

2. Dipersonifikasi

  • Kalau kamu menjadi perahu, aku menjadi pelabuhannya
  • Seandainya kamu bunganya, aku adalah tangkainya
  • Bila engkau bulannya, dia bintangnya
  • Anak kecil itu terpaku menanti saudaranya yang tak kunjung tiba
  • Pikiranku saat ini seperti benang kusut
  • Kuharap engkau bisa menjadi penerang bagi jalanku kelak

Diksi dalam Bahasa Jurnalistik

Dalam bahasa jurnalistik, sedikitnya terdapat tujuh macam diksi. Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk memberikan contoh kalimat yang menggunakan tujuh diksi tersebut. Penulis akan menberikan dua contoh kalimat pada masing-masing diksi. Contoh kalimat tersebut adalah sebagai barikut:

1.      Kata bersinonim

a)      Sudah dua hari listrik di perumahan Kencana Permai padam akibat pohon mangga yang tumbang diterjang angin kencang.

b)     Hingga saat ini, lebih dari 200 unggas mati akibat flu burung.

2.      Kata bernilai rasa

a)    Banci yang biasa berada di Jalan Aman, Tangkerang Selatan, ditemukan tewas bersimbah darah.

b)    3 orang waria terjerat dalam razia yang dilaksanakan oleh petugas keamanan.

3.      Kata abstrak

a)      Korban gempa dan tsunami di Jepang sangat banyak.

b)      Saksi peristiwa pembunuhan itu diperiksa cukup lama di Polsek Tampan.

4.      Kata konkret

a)      Korban gempa dan stunami di jepang lebih dari 100.000 orang.

b)     Saksi peristiwa pembunuhan itu diperiksa selama delapan jam dari pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore.

5.      Kata umum

a)      Murid-murid di Sekolah Dasar 033 Tampan memperoleh bantuan pendidikan dari salah satu pasangan calon walikota yang mengunjungi sekolah mereka.

b)     Sepuluh remaja tertangkap dalam razia narkoba, Kamis (08/04) dini hari lalu.

6.      Kata khusus

a)      Murid-murid di Sekolah Dasar 033 Tampan yang terdiri dari 200 siswa memperoleh bantuan pendidikan dari salah satu pasangan calon walikota yang mengunjungi sekolah mereka. Masing-masing dari mereka mendapat satu lusin buku, satu lusin alat tulis, sepasang sepatu sekolah, dua pasang kaos kaki, dan dua pasang seragam sekolah.

b)    Sepuluh remaja tertangkap dalam razia narkoba, Kamis (08/04) dini hari lalu. Mereka terdiri dari tujuh laki laki dan tiga perempuan, di antaranya berinisial S-dua orang, A dua orang, B dua orang, J satu orang, V satu orang, N satu orang dan Z satu orang. Pada saat ditangkap mereka sadarkan diri.

7.      Kata lugas

a)      Sayfudin membantah bahwa ia telah melakukan penyiksaan kepada putra sulungnya.

b)     Keluarga korban pembuhunan itu menolak untuk melakukan visum.

Wawancara Jurnaslistik

2.1  Perihal Wawancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu metode pengumpulan informasi, data, atau fakta. Wawancara bertujuan untuk menggali informasi, komentar, opini, fakta, atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau orang yang diwawancarai (interviewee).

Pelaksanaan wawancara bisa dilakukan dengan dua cara, yakni:

  1. Secara langsung à wawancara yang dilakukan secara tatap muka (iface to face) dengan orang yang diwawancarai.
  2. Secara tidak langsung à wawancara yang dilakukan seperti melalui tetepon, internet, atau surat (wawancara tertulis).


2.2  Wawancara sebagai Kerja Keras

Tidak ada jaminan yang lebih meyakinkan dalam melakukan wawancara dari pada rumus mengenai bagaimana menulis sebuah kisah cerita. Melakukan wawancara merupakan hal yang sulit. Reporter atau pewawancara berada dalam tekanan untuk:

1.       Memahami apa yang dikatakan narasumber;

2.       Menempatkannya dalam konteks dengan apa yang telah dikatakan sumber berita sebelumnya atau dengan apa yang diketahui pewawancara;

want more? download here..

http://www.ziddu.com/download/15137190/Wawancara.pdf.html

May be useful

Previous Older Entries