Antara Memperbaiki Diri dan Menemukan Jodoh

image

Banyak kaum adam dan hawa yang sedang mencari jodoh, berpikiran bahwa jika ingin mendapatkan pasangan hidup, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperbaiki diri sendiri.

Konsep ini memang tidak salah. Banyak di antara kita melakukan hal tersebut karena berdasarkan Al Quran Surat An Nur ayat 26:

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…”

Adanya ayat yang luar biasa ini menjadikan para jomblowan dan jomblowati berfikir bahwa mereka akan mendapatkan jodoh yang baik jika mereka memperbaiki diri.

Lagi-lagi saya katakan itu tidak salah. TAPI, coba renungkan kembali, sudah benarkah niat kita? Apakah kita berniat memperbaiki diri hanya untuk mendapatkan pasangan hidup? Subhanallah, sungguh dangkal sekali jika niat kita hanya sebatas itu.

Sahabat fillah, mari kita luruskan konsep ini. Mari kita perbaiki niat. Bagaimana caranya?

Sahabat, mari kita perbaiki diri ini dengan tujuan agar dicintai oleh sang pemilik jasat yakni Allah subhanahu wa ta’ala. Mari perbaiki diri agar lebih dekat dengan Allah, agar dilimpahkan kasih sayang Allah, agar selalu diberikan hidayah dan nikmat iman yang semakin hari semakin bertambah.

Masya Allah, adakah yang lebih indah dari nikmat iman dan Islam? Tentu jawabannya tidak.

Lantas bagaimana dengan “memperbaiki diri untuk mendapatkan jodoh yang baik”?

Nah, sahabatku, bagi saya, tujuan utama memperbaiki diri adalah agar dekat dengan Allah, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan semakin disayang oleh Allah. Jika nantinya kita mendapatkan  jodoh yang baik, maka bagi saya itu adalah BONUS dari Allah.

Tidak terbantahkan lagi bahwa ketika Allah menyayangi hambaNya, maka Dia pasti akan memberikan yang terbaik. Bukankah Allah adalah sang maha pemberi terbaik? 🙂

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Fathir: 2).

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 216).

Lagi pula, seberapa yakinkah kita jika jodoh kita di dunia adalah manusia? Bukankah jodoh yang mutlak bagi manusia di muka bumi ini adalah maut?

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imran: 185).

Oleh karena itu, mari perbaiki niat mulai dari sekarang. Mari memperbaiki diri BUKAN untuk sekedar mendapatkan jodoh yang baik, TETAPI mendapatkan lasih sayang dan keridhoan dari sang maha pemilik jodoh, Allah ‘Aza wa Jalla.[]

©dilanovia – Ramadhan ketiga 1437 H