ILC TVOne – LGBT, Sebuah Review

Dalam beberapa waktu belakangan, TVOne setidaknya telah dua kali membahas tentang LBGBT. Pertama, sekitar tanggal 19 Desember 2017 dan kali keduanya yakni hari ini 23 Januari 2018.

Hal-hal yang menarik bagi saya selama menyaksikan tanyangan tersebut adalah hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang yang ‘mengidap’ LGBT JIKA menyangkut salah satu dari empat aspek. Keempat aspek tersebut antara lain jika dilakukan ditempat umum, jika dilakukan sebagai ajang promosi (dua aspek lagi saya lupa). Namun, intinya yang saya tangkap dari RUU KUHP tentang LGBT ini adalah ‘LGBT’ pada prinsipnya tetap dilegalkan asalkan tidak tersangkut empat aspek itu.

Nah, hal inilah pulalah yang ditangkap oleh Armando yang notabene pro LGBT. Dengan wajah riang gembira dia mengatakan bahwa jika konteksnya seperti itu, dia juga setuju. Bahkan, dia menyatakan ke rekan sebelahnya Merlyn Sopjan yang homoseksual untuk tidak perlu khawatir.

Selama ini mereka khawatir jika LGBT ini 100% ditolak karena hal tersebut bertentangan dengan HAM, dan lain-lain. Namun, jika ada syarat-syarat tertentu (satu dari empat aspek tadi) tidak terpenuhi ya otomatis LGBT tetap sah–asalkan ga terang-terangan dilakukan di tempat umum–begitulah bahasa kasarnya.

Saya malah jadi khawatir RUU KUHP tentang LGBT ini hanya menjadi ‘topeng’ belaka. Aspirasi masyarakat untuk stop LGBT seutuhnya belum terwujud. LGBT masih bebas berkeliaran ‘asalkan’ tidak menyinggung empat syarat tadi. Bukankah ini pemelintiran belaka? Karena masih ada syarat-syarat tersubung di dalamnya.

Ini sama halnya seperti iklan atau promo di pusat-pusat perbelanjaan. For example: you can buy vegetable oil for $15 if your total purchases are $100. Yahh… Ini mah sama aja diskon bersyarat. Begitu juga dengan LGBT. Penolakan LGBT tapi bersayarat.

Hakikat penolakan LGBT ini belum benar-benar terang, menurut saya. Malah ini menjadi angin segar bagi mereka yang pro LGBT untuk tetap eksis asalkan nggak terlihat, nggak show off, nggak pamer, nggak terang-terangan melakukan promosi LGBT, dan nggak melakukan tindakan ‘buka-bukaan’ lainnya.

Jujur, saya masih khawatir…

Ada tanggapan?

After Unhan…

Susah nyari foto yang “bener” adanya foto kaya begini semua hehehe

Sepertinya saya perlu menulis cerita ini karena banyak sekali para netizen (ceilee) yang menanyakan hal yang sama berulang-ulang. Dari pada kamu repot-repot menanyakan itu ke saya, dan juga saya pun beberapa hari ini (cukup) sibuk dengan berbagai kerjaan sehingga slow response membalas komen kamu di blog, email, atau DM di instagram, silahkan simak tulisan ini. 🙂

Anyway, banyak yang menanyakan, “Mbak Dila jadi masuk di Unhan?”, “Halo, Ka Dila, aku baca artikel kakak tentang masuk Unhan. Kakak sekarang semester berapa kak?,” Ka Dila udah lulus?”,”Sekarang kerja dimana kak?”.

Well, well, dari beberapa pertanyan itu saya jawab, ya…

  • Pertama, ya, Alhamdulillah saya sudah merasakan kuliah di Unhan yang artinya saya lulus seleksi penerimaan mahasiswa di Unhan. HoRReyy….
  • Kedua, Alhamdulillah lagi, saya sudah lulus alias wisuda Maret 2016 lalu.
  • Gimana masalah pekerjaan? Nah, sebagaimana yang telah saya jelaskan pada tulisan-tulisan sebelumnya, Unhan tidak memiliki ikatan dinas. So, bagi mereka yang saat kuliah di Unhan memang belum bekerja maka dia harus mencari pekerjaan sendiri.
  • Terkait dengan itu, saya pun berusaha mencari pekerjaan sendiri yang sebisa mungkin terkait dengan jurusan saya pada saat di Unhan yaitu Manajemen Bencana.
  • Enggak lama setelah lulus, Alhamdulillah banget saya diterima sebagai fasilitator di program Desa Tangguh Bencana (Destana) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Program itu berlangsung selama enam bulan which is itu berankhir Desember 2016. Lokasinya di salah satu desa di Kabupaten Kampar, Riau.
  • Setelah keluar masuk desa (I’m so happy because I have a huge experiences on this program), tahun berikutnya (Januari 2017)saya bekerja di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bidang sertifikasi profesi khusus penanggulangan bencana (LSP PB), hingga saat ini. Alhamdulillah ilmunya bisa kepakai di tempat kerja walau nggak terlalu banyak secara teoritis.

Gimana, gimana? Semoga infonya jelas ya. Dan semoga nggak ada lagi yang bertanya tentang masalah yang sudah saya bahas di blog ini. Kalau kamu masih penasaran dengan hal-hal lain terkait Unhan yang belum saya ceritakan di sini, monggo tinggalkan komentar atau boleh email saya. Insyaa Allah sebisanya saya bales walau mungkin rada slow response, ya…

Oya sekali lagi, terima kasih buat kamu yang udah mampir di blog saya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

©novia faradila 10012018 2258